HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah sebenarnya adalah alat
dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, banyak digunakan sebagai alat
desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang
berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan
oleh fungsi utamanya.
7.2 Sasaran HIPO
HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi
program dan penggunaannya mempunyai beberapa sasaran, yaitu :
Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.
Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program,
bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan
fungsi tersebut.
Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
pemakai.
7.3 IPO (Input-Process-Output)
Overview diagram dan detail program dari paket HIPO sering disebut sebagai
diagram IPO (Input-Process-Output). William S., Davis, menggunakan dua macam
diagram ini, yaitu hierarchy chart sebagai pengganti VTOC (Visual
Table of Content) untuk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem secara
berjenjang (to present the top down structure of the program) dan
diagram IPO untuk menggambarkan hubungan dari input, proses dan output dari
masing-masing fungsi atau modul. Selain itu, dapat juga digunakan bagan
terstruktur (structure chart) sebagai pengganti hierarchy chart
untuk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem secara berjenjang. Input dan
output diagram IPO ini dapat dilihat dari bagan terstrukturnya dan proses
di diagram IPO dapat digambarkan dengan structure english atau
pseudocode. Data dictionary adalah sumbe input dan output dan the
algorithm descriptions define the process.
Langkah mendesain HIPO dan IPO :
Pertama, menentukan fungsi-fungsi dasar yang digunakan untuk mengupdate
master file dari sistem inventory. Kita mungkin memulai dengan membuat
daftar urutan langkah-langkah utamanya, yaitu :
a. Mengambil data transaksi (Get a transaction)
b. Mengambil master record (Get the master record)
c. Melakukan proses transaksi (Process the transaction)
c.1. Increase Stock
c.2. Decrease Stock
c.2.1. Process Reorder
c.3. Add Record
c.4. Delete Record
d. Menuliskan kembali ke master record (Rewrite the master record)
e. Menulis ke record reorder (Write s reorder record, if necessary)
Gambar 7.1 : The first-level hierarchy of the on-line inventory update program.
Gambar 7.3 : An IPO chart for the Get Transaction module.
Gambar 7.4 : The Get Master Inventory IPO chart.
Gambar 7.5 : The Process Transaction IPO chart.
Gambar 7.6 : The Decrease Stock IPO chart.
Daftar Pustaka
1. HM, Jogiyanto, Analysis dan Disain Sistem Informasi (Pendekatan
terstruktur), Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
2. Davis S., David, System Analysis and Design A Structured Approach,
Massachusette : Addison-Wesley, 1983, Module H.
Ke Menu