Kemampuan Pemda Jateng dalam menyerap tenaga kerja pertahun hanya 2.000 orang . Kemampuan Swasta sekitar 18.000 orang. Padahal jumlah pencari kerja sekitar 300.000 s/d 500.000 Orang pertahun !.



(Data saat Pak Harto Masih Presiden)
Lihatlah dunia lain, yaitu dunia wirausaha

Wirausaha itu sangat indah,
karena dituntut untuk selalu memikirkan nasib orang lain atau karyawan.
Berubahlah dari ulat menjadi kepompong dan dari kepompong menjadi kupu-kupu untuk terbang tinggi ditemani bintang-bintang dilangit.

Siapkah kita berubah dari keluarga pegawai negri menjadi pedagang?
Kosongkan dan jernihkan pikiran ataupun emosi yang selama ini telah membelengu kita.

Gunakan suara hati agar bisa sukses sebagai seorang wirausaha
Alam telah mengajari kita, bahwa yang besar belum tentu sehat dan yang kecil tidak harus mati. Besar dan kecil ternyata juga bisa hidup berdampingan.
Dalam dunia ini kelinci lebih banyak populasinya disbanding macan
Lihatlah mereka hidup berdampingan, dan kalau kita hitung, jumlah becak ternyata lebih banyak dari taxi, demikian pula halnya dengan sepeda dan warung-warung kampung
Perusahaan-perusahaan ini bisa dikatakan sebagai macan karena besar, tetapi kita semua tahu mereka tidak sehat dan kehidupannya justru sangat terancam
Perusahaan yang tergolong kelinci, malah bisa berjaya dan sehat
Hambatan dari faktor lingkungan terasa sangat berat bagi seorang yang mau berwirausaha dan ini tidak gampang untuk mengatasinya
Muryati Sudibyo, seorang ningrat Jawa yang masih merupakan keturunan langsung dari raja Solo, sukses dengan jualan jamu.

Dahlan Iskan, lulusan SLTA -Pondok Pesantren diJawa Timur, sukses memimpin Jawa Pos.
Para "kelinci" yang terus dan terus berjaya serta tidak pernah mengenal adanya krisis moneter dan sebangsanya
Belajar dari alam, bagaimana seorang anak belajar makan makanan yang keras, belajar berjalan dijalan yang keras.

Saat jatuh, dia menjerit kesakitan dan nampak darah mengalir, tetapi dia tidak pernah kapok untuk belajar berjalan dijalan yang keras!
Bagaimana bandelnya dia saat belajar naik sepeda, berapa kali harus jatuh dan nangis, tapi tidak pernah kapok.

Amati hal-hal seperti ini dan lihatlah perjuangan seorang anak manusia yang demikian gigih dan luar biasanya.
Lihatlah keberanian para pedagang kaki lima saat mereka mendirikan tenda dijalan-jalan, dan pernahkah kita menghitung berapa kira-kira keuntungan yang mereka hasilkan? Kita akan menemui suatu jumlah yang sangat mengagumkan!
Kalau sekedar ngelesi anak-anak untuk belajar ngaji, matematika dan lainnya khan tidak butuh modal. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulainya.
Tidak adanya literature yang cocok dengan kondisi kita dan tidak adanya pengajar yang mampu mengajar kewirausahaan merupakan salah satu sebab kita menjadi miskin pengetahuan tentang kewirausahaan.
Hilangkan dan jernihkan semua pikiran yang mengotori, dan dengarkan suara hati.

Bahwa berwirswasta itu tidak jelek dan bahkan kalau ditekuni sangat menjanjikan
Bahwa semua itu harus dimulai dengan adanya suatu keinginan, hasrat, krenteg, angan-angan atau impian. Impian untuk menjadi sarjana, menjadi orang kaya, memiliki rumah dan lain sebagainya
Masalahnya, bagaimana cara mengubah impian menjadi kenyataan?
Orang yang tengah pacaran, juga dimulai dari suatu impian. Impian ini ternyata berhasil merubah sikap, perilaku, gerak-gerik, pikiran dan bahkan seluruh energi.

Seluruh penghalang akan diterjang, orang yang melahirkanpun kalau perlu dilawan. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Impian harus menjadi kenyataan.
Segala keinginan, hasrat, cita-cita, krenteg tentang pacaran tersebut, kemudian di-copy (dibuat duplikasi), bahwa saya ingin menjadi wirausaha. Apakah ada perubahan dalam diri kita?
Mumpung masih mahasiswa, belajar dari kecil, misalnya membuat jasa pengetikan atau terjemahan bagai mahasiswa baru dan lainnya. Bergabung bersama teman untuk memanfaatkan momentum lebaran, dan jangan langsung besar.
Usia < 30, mencari pekerjaan
Usia 30-40, mencari posisi
Usia 40-55, mempertahankan posisi.

Banyak pilihan waktu masih muda, dan kita bebas untuk memilih, tapi untuk masalah pekerjaan benar-benar harus disiasati. Kadang susah untuk pindah jalur, misal dari pegawai kewiraswasta. Mentalnya sudah mental pegawai.
Pikir dan batin kerahkan habis-habisan. Cari makan nampaknya lebih sulit dibanding cari ilmu. Minta do'a restu orang tua.
Konsultasikan sama yang lebih sepuh atau lebih ahli, apakah suara hati yang kita dengar itu sudah benar, dan bukan karena emosi atau karena pikiran kita sendiri.
Semua tergantung kepada kita, dan kalau kita tidak melakukan apa-apa, jelas kita akan dipermalukan.
Konsep 5 I,
Identify, kenali kemampuan diri kita, serta sumber-sumber yg bisa dimanfaatkan.
Intelgency, gunakan otak dan pikiran
Intuisi, gunakan kemampuan batin
Implementasi, laksanakan
Insya Allah.
Al Fatihah, Sang Ibunda Al Qur'an mengajarkan: Menyadarkan kita untuk selalu bersikap rahman dan rahim. Selalu merasa dalam curahan Rahmat Allah dan merasa terlindungi karena percaya bahwa kita bekerja untuk mensejahterakan bumi Allah. Unt meraih kepercayaan hrs didasari sikap rahman dan rahim.
Ber-orientasi kedepan dan memiliki harapan yang jelas, serta perencanaan dalam setiap langkah Berprinsip tunggal, hanya kepada Allah Yang Esa. Memiliki komitmen dan konsisten dalam mencapai tujuan.
Terapkan langkah yang berupa tindakan nyata dilandasi format hati dan pikiran sesuai ayat sebelumnya.
Terus evaluasi hati, pikiran dan pelaksanaan yang ada.
Ikhlas menerima segala hasil.
Semoga bermanfaat.
Matur nuwun